Pada saat malam hari tepatnya pukul 22.00 wib waktu
menunjukanku untuk terlelap. Ketika pada saat aku terlelap sebelumnya aku tak
lupa untuk membaca doa dan tidur dalam lelapku. Namun pada saat itu saya
diberikan ketenangan hati jiwa dan pikiran sehingga saya memasuki alam bawah
sadar saya yaitu sebuah mimpi yang saya masuki kejadiannya seperti ini ketika
itu saya sedang ada disebuah kota tak berpenghuni bisa dikatakan dengan kota
mati namun pada saat itu saya melihat
sebuah gubuk kecil yang sekiranya ada penghuninya, ketika saat saya memasuki
gubuk itu, bruk !! terdengar suara yang kencang dari arah pintunya ternyata ada
seseorang yang membukakan pintu untuk saya. Saya melihat sebuah ini aneh dan merasa ganjil
padahal bapak itu belum mengenali saya namun ia terlihat ramah terhadap saya
dan ia memperkenalkan anaknya yang lucu dan seorang istrinya. Kemudian saya
bertanya mengapa kota ini terlihat sepi? Bapak itu menjawab Kota ini terlihat
sepi karena bekas jajahan orang dari negeri asing yang melarang kita mempunyai
agama islam namun pada saat itu saya menyadari bahwa sekelompok keluarga inilah
yang masih mengemban dan teguh akan pendiriannya terhadap menjunjung tinggi
agama islam lalu saya bertanya Apakah bapak tidak takut akan kedatangan orang
dari negeri asing itu akan pertentangan yang terjadi diantara kalian? Kemudian
bapak itu menjawab Bapak tidak takut akan ancaman dan gertakan orang asing itu
yang bapak takutkan bapak tidak bisa mengemban amanah yang harus bapak emban
yaitu agama islam, pada saat itu saya takjub akan sebuah perkataan singkat yang
terucap oleh bapak itu namun terdapat kandungan makna yang besar sekali ingin
rasanya saya belajar dengan bapak itu untuk membimbing saya ke arah yang lebih
baik lagi. Setelah itu karena adanya ancaman dari orang asing itu sebelum orang
asing itu tiba kami pun menaiki sebuah alat transportasi yang melaju dari arah
jalan raya, lalu saat di perjalanan saya bertanya bapak kita mau kemana?
Kemudian bapak itu menjawab tenang nak kita akan menuju rumah Allah. Pada saat
itu saya berpikir bahwa kita akan menuju sebuah masjid. Sepanjang jalan saya
melihat begitu pemandangan luar biasa dimana keadaan disini masih sangat alami
tanpa adanya kerusakan namun yang saya herankan mengapa di sepanjang jalan ini
tidak ada mesjid ataupun musolah tempat kita umat islam untuk beribadah.
Perjalanan itu sangat lama menyusuri gunung semak belukar dan jalan bebatuan. Setelah perjalanan yang panjang kamipun tiba di sebuah mesjid yang usianya
sudah cukup lama, ternyata disana saya berpikir bahwa ingin beribadah saja pada
masa itu sangat susah namun lihatlah masa sekarang mesjid dekat musolah banyak
namun tidak adanya kesadaran orang untuk mengunjungi untuk beribadah ke mesjid
itu, kembali lagi pada saat masa itu kami pun berniat untu solat disana namun
ketika wudhu kitta harus mencari mata air untuk berwudhu dan letaknya itu
sangat jauh dengan keberadaan masjid dikala itu say menyusuri jalan setapak dan
jalannya naik membuat kaki ini merasa lelah namun kembali pada niat saya untuk
mengambil wudhu saya pun bersemangat menuju mata ir itu. Kemudian kami pun
telah berwudhu dan kembali lagi ke mesjid yg tadi kami datangi. Pada saat itu
kami shalat berjamaah dan bapak itu yang menjadi imamnya. Ternyata saya merasakan
adanya ketenangan bathin jiwa pikiran ketika saya shalat berjamaah dan tadinya
capek lelah namun dengan kita melaksanakan shalat letih itupun terasa hilang
dan memberikan semangat serta stamina baru buat kita. Akhirnya pada saat itu
kita telah melaksanakan shalat lalu bapak itu sedikit memberikan ceramah kepada
kita bahwa kita jangan sesekali tergoda akan hawa nafsu dan jangan sesekali
meninggalkan kewajiban, serta tugas kita untuk ibadah dan fungsi kita sebagai
khalifah serta peran kita manusia sebagai amanah Agama Islam yang senantiasa untuk
menegakkan agama kita. Namun tiba-tiba terdengar suara tembakan menuju arah
saya namun ternyata peluru itu mengarah ke arah bapak tersebut dan ternyata
itulah pesan terakhir yang dikatakan bapak itu,dan kejamnya lagi orang dari
negri asing itu yang menembaknya dan mimpi itupun berakhir kemudian saya
terbangun dari lelapnya dan saya menjatuhkan linangan air mata untuk sebuah
peristiwa jihad di jalan Allah itu terkadang sulit namun tetap harus kita
lalukan jika kita tidak melakukannya siapa lagi dan saya merasa mimpi ini
adalah sebuah barokah untuk saya mengingatkan diri bahwa saya juga harus
mementingkan akhirat, karena yang saya rasakkan saya terlalu mementingkan
pencapaian duniawi saja. Kemudian saya menjadi lebih tawakal kepada Allah dan
saya pun menjalankan ibadah shalat shubuh lalu saya memohon ampun sebesar-
besarnya kepada Allah karena sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun. Terima
kasih ya Allah atas mimpi yang engkau berikan kepada saya semoga saya bisa
melaksanakan tugas, fungsi, dan peran saya menjadi seorang manusia yang
diciptakan olehmu ya Allah.