Rabu, 26 November 2014

Mimpi Terindah


Pada saat malam hari tepatnya pukul 22.00 wib waktu menunjukanku untuk terlelap. Ketika pada saat aku terlelap sebelumnya aku tak lupa untuk membaca doa dan tidur dalam lelapku. Namun pada saat itu saya diberikan ketenangan hati jiwa dan pikiran sehingga saya memasuki alam bawah sadar saya yaitu sebuah mimpi yang saya masuki kejadiannya seperti ini ketika itu saya sedang ada disebuah kota tak berpenghuni bisa dikatakan dengan kota mati  namun pada saat itu saya melihat sebuah gubuk kecil yang sekiranya ada penghuninya, ketika saat saya memasuki gubuk itu, bruk !! terdengar suara yang kencang dari arah pintunya ternyata ada seseorang yang membukakan pintu untuk saya. Saya  melihat sebuah ini aneh dan merasa ganjil padahal bapak itu belum mengenali saya namun ia terlihat ramah terhadap saya dan ia memperkenalkan anaknya yang lucu dan seorang istrinya. Kemudian saya bertanya mengapa kota ini terlihat sepi? Bapak itu menjawab Kota ini terlihat sepi karena bekas jajahan orang dari negeri asing yang melarang kita mempunyai agama islam namun pada saat itu saya menyadari bahwa sekelompok keluarga inilah yang masih mengemban dan teguh akan pendiriannya terhadap menjunjung tinggi agama islam lalu saya bertanya Apakah bapak tidak takut akan kedatangan orang dari negeri asing itu akan pertentangan yang terjadi diantara kalian? Kemudian bapak itu menjawab Bapak tidak takut akan ancaman dan gertakan orang asing itu yang bapak takutkan bapak tidak bisa mengemban amanah yang harus bapak emban yaitu agama islam, pada saat itu saya takjub akan sebuah perkataan singkat yang terucap oleh bapak itu namun terdapat kandungan makna yang besar sekali ingin rasanya saya belajar dengan bapak itu untuk membimbing saya ke arah yang lebih baik lagi. Setelah itu karena adanya ancaman dari orang asing itu sebelum orang asing itu tiba kami pun menaiki sebuah alat transportasi yang melaju dari arah jalan raya, lalu saat di perjalanan saya bertanya bapak kita mau kemana? Kemudian bapak itu menjawab tenang nak kita akan menuju rumah Allah. Pada saat itu saya berpikir bahwa kita akan menuju sebuah masjid. Sepanjang jalan saya melihat begitu pemandangan luar biasa dimana keadaan disini masih sangat alami tanpa adanya kerusakan namun yang saya herankan mengapa di sepanjang jalan ini tidak ada mesjid ataupun musolah tempat kita umat islam untuk beribadah. Perjalanan itu sangat lama menyusuri gunung semak belukar dan jalan bebatuan. Setelah perjalanan yang panjang kamipun tiba di sebuah mesjid yang usianya sudah cukup lama, ternyata disana saya berpikir bahwa ingin beribadah saja pada masa itu sangat susah namun lihatlah masa sekarang mesjid dekat musolah banyak namun tidak adanya kesadaran orang untuk mengunjungi untuk beribadah ke mesjid itu, kembali lagi pada saat masa itu kami pun berniat untu solat disana namun ketika wudhu kitta harus mencari mata air untuk berwudhu dan letaknya itu sangat jauh dengan keberadaan masjid dikala itu say menyusuri jalan setapak dan jalannya naik membuat kaki ini merasa lelah namun kembali pada niat saya untuk mengambil wudhu saya pun bersemangat menuju mata ir itu. Kemudian kami pun telah berwudhu dan kembali lagi ke mesjid yg tadi kami datangi. Pada saat itu kami shalat berjamaah dan bapak itu yang menjadi imamnya. Ternyata saya merasakan adanya ketenangan bathin jiwa pikiran ketika saya shalat berjamaah dan tadinya capek lelah namun dengan kita melaksanakan shalat letih itupun terasa hilang dan memberikan semangat serta stamina baru buat kita. Akhirnya pada saat itu kita telah melaksanakan shalat lalu bapak itu sedikit memberikan ceramah kepada kita bahwa kita jangan sesekali tergoda akan hawa nafsu dan jangan sesekali meninggalkan kewajiban, serta tugas kita untuk ibadah dan fungsi kita sebagai khalifah serta peran kita manusia sebagai amanah Agama Islam yang senantiasa untuk menegakkan agama kita. Namun tiba-tiba terdengar suara tembakan menuju arah saya namun ternyata peluru itu mengarah ke arah bapak tersebut dan ternyata itulah pesan terakhir yang dikatakan bapak itu,dan kejamnya lagi orang dari negri asing itu yang menembaknya dan mimpi itupun berakhir kemudian saya terbangun dari lelapnya dan saya menjatuhkan linangan air mata untuk sebuah peristiwa jihad di jalan Allah itu terkadang sulit namun tetap harus kita lalukan jika kita tidak melakukannya siapa lagi dan saya merasa mimpi ini adalah sebuah barokah untuk saya mengingatkan diri bahwa saya juga harus mementingkan akhirat, karena yang saya rasakkan saya terlalu mementingkan pencapaian duniawi saja. Kemudian saya menjadi lebih tawakal kepada Allah dan saya pun menjalankan ibadah shalat shubuh lalu saya memohon ampun sebesar- besarnya kepada Allah karena sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun. Terima kasih ya Allah atas mimpi yang engkau berikan kepada saya semoga saya bisa melaksanakan tugas, fungsi, dan peran saya menjadi seorang manusia yang diciptakan olehmu ya Allah.